Nama jalan dari tempat museum ini berada adalah Jl. Lembong, yang diambil dari nama Letkol Lembong, salah seorang prajurit Prabu Siliwangi yang menjadi korban dalam Peristiwa Kudeta Angkatan Perang Ratu Adil. Sebelumnya Jl. Lembong ini bernama Oude Hospitaalweg.
Museum Mandala Wangsit memiliki koleksi yang terdiri dari alat-alat yang digunakan ketika masa perang antara Jepang dan Indonesia. Terdapat beberapa alat yang digunakan pada masa perang, yaitu :
- Bedug simarame
- Senjata laras panjang dan pistol
- Tentang terjadinya Peristiwa Bandung Lautan Api pada tanggal 24 Maret 1946 di Bandung
- Peristiwa peracunan pada tanggal 17 Februari 1949
Sedangkan yang digunakan oleh Ki Hajar Dewantara adalah bedog, yang terdiri dua buah jubah berwarna putih dan hitam serta terdiri sebuah aula.

Museum Mandala Wangsit Siliwangi
Museum Mandala Wangsit Siliwangi ini kemudian di resmikan oleh Presiden Soeharto. Sebelum museum ini di resmikan, pada awalnya di jadikan sebagai markas untuk bersembunyi dari para penjajah dari jepang. Disini juga terdapat sebuah lukisan yang mengisahkan tentang kerja paksa yang di sebut romusa. Serta ada juga beberapa peninggalan jepang seperti: Tank baja dan ambulan yang dijelaskan oleh beberapa pahlawan indonesia
Koleksi Museum Mandala Wangsit berupa benda-benda yang digunakan oleh para pasukan Kodam Siliwangi, mulai dari senjata primitif seperti tombak, panah, keris, kujang, dan bom molotov, sampai dengan senjata modern seperti panser rel (buatan Indonesia), meriam, serta kendaraan berlapis baja.
Museum Mandala Wangsit Siliwangi – Jl. Lembong
EmoticonEmoticon